Kisah ini diambil dari sebuah berjudul "Terapi Berpikir
Positif" Karangan Dr. Ibrahim Elfiky
Kisah ini tentang seorang gadis 9 tahun
yang mendapat penghargaan Marketing Terbaik di Amerika. Anak ini berhasil
menjual 4.000 kaleng biskuit dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.
Setelah menerima penghargaan The Best Marketing di Amerika,
wartawan menanyainya, “Bagaimana anda bisa menjual biskuit sebanyak itu dalam
tempo relatif singkat?”
Gadis itu menjawab, “Ayahku meninggal dunia saat aku berusia lima
tahun. Aku sangat mencintainya. Sepeninggalnya, aku merasa kesepian. Aku sedih.
Namun, berkat belas kasih Tuhan dan bantuan ibuku yang sangant kucintai, aku
bisa menguasai diriku.
Tidak lama kemudian, aku tahu ibuku menderita penyakit kanker.
Para dokter mengatakan kesempatan hidupnya tidak lebih dari satu tahun. Aku
benar-benar merasa frustasi. Padahal, aku tahu, ibuku belum pernah pergi
melanglang dunia. Aku juga tahu ibuku punya keinginan untuk melihat-lihat
negara lain. Nah, ketika kutahu ada sayembara marketing yang berhadiah 20.000
dolar dan jalan-jalan keluar negeri, kuputuskan untuk memenangkan perlombaan
itu, apapun yang terjadi.
Semua itu kulakukan demi ibuku yang sangat kucintai. Aku
benar-benar maju. Panitia audisi menolakku karena dinilai belum cukup umur dan
tidak punya pengalaman di bidang penjualan.
Karena tidak putus asa, aku terus mendesak agar diperbolehkan ikut
serta. Akhirnya mereka memberiku kesempatan. Ketika genderang sayembara di
tabuh, aku mulai bergerak.
Setiap pintu rumah yang aku lihat pasti aku ketuk. Kepada mereka
aku katakan, aku gadis sembilan tahun. Ibuku menderita kanker. Kata dokter,
kesempatan hidupnya tidak lebih dari 1 tahun. Padahal, ia punya impian
jalan-jalan keluar negeri sebelum menutup mata. Aku menjual biskuit ini untuk
memenangkan sayembara agar bisa membawa ibuku melanglang buana.
Setelah berkata demikian, kudekati pemilik rumah dan kutatap
matanya. dengan suara lirih penuh percaya diri kukatakan, ‘Berapa kaleng yang
anda inginkan agar aku bisa membantu mewujudkan impian ibuku?’ Dengan cara
seperti itu, aku bisa menjual sekitar lima kaleng dalam setiap rumah yang
kusambangi.”
Usai acara, gadis itu di-close up kamera untuk menyampaikan pesan
langsung kepada pemirsa. Ia berkata, “Kalian telah mendengar ceritaku. Kalian
semua tahu aku melakukan ini untuk membantu ibuku tercinta mewujudkan
impiannya. Kalau begitu, berapa kaleng yang kalian inginkan?!”
Saat semua orang terperangah, gadis itu bisa memanfaatkan
kesempatan untuk menarik simpati ribuan pemirsa yang asyik menyaksikan seorang
gadis belia yang sangat percaya diri. Alhasil, ia berhasil menambah angka penjualannya
sebesar 70.000 kaleng. Semua itu karena kekuatan impian yang ingin
membahagiakan ibunya tercinta.
JIKA SEORANG ANAK KECIL BISA BERBUAT SEPERTI INI, BAGAIMANA DENGAN
KITA?
APAKAH KITA HARUS KALAH DENGAN SEORANG BOCAH?
LIHATLAH, MASYARAKAT EKONOMI ASEAN SUDAH SEMAKIN DEKAT KITA BELUM
BISA BERBUAT APA-APA.
APAKAH KITA HARUS MENUNGGU AYAH KITA MENINGGAL DAN IBU KITA
TERKENA KANKER KEMUDIAN KITA BISA BERBUAT SEPERTI INI?
TEMAN-TEMAN, SAATNYA KITA MEMBUKTIKAN KALAU KITA MAMPU MELEBIHI
BOCAH 9 TAHUN INI.
AYO BUKTIKAN BAHWA KAMU BISA BERBUAT LEBIH DARI BOCAH INI DAN
MALULAH PADA DIRI SENDIRI JIKA KAMU TIDAK BISA BERBUAT LEBIH DARI BOCAH INI